EVALUASI KINERJA KEUANGAN DALAM TRANSISI PERUBAHAN BASIS AKUNTANSI DAN PERBEDAAN KUALITAS OPINI BPK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kinerja keuangan pada pemerintah daerah kabupaten kebumen pada tahun 2013-2018. Metode penelitian ini deskriptif kuantitatifuntuk mengukur kinerja keuangan dengan rasio. Data yang digunakan merupakan data kuantitatif berupa Laporan Realisasi Anggaran. Hasil penelitian menunjukan, tingkat kemandirian daerah masih sangat rendah atau instruktif. Pengelolaan keuangan daerah dalam tergolong sangat efektif dan efisien. Penggunaan dana belum berimbang karena sebagian besar dana digunakan untuk belanja operasi daripada belanja modal. Tingkat Pertumbuhan pendapatan, PAD, belanja operasi, dan belanja modal rata-rata mengalami pertumbuhan yang positif namun masih fluktuatif. Sedangkan rasio derajat desentralisasifiskal pemerintah daerah masih tergolong kurang.
Paska perubahan basis akuntansi pemerintahan sejak tahun 2015 terdapat peningkatan yang signifikan pada realisasi PAD. Perkembangan rasio belanja operasional setelah penerapan akuntansi berbasis acrual secara umum menurun dengan rata-rata lebih rendah 63,93% jika dibandingkan pada saat menggunakan basis akuntansi cash toward actual dengan rata-rata lebih tinggi yaitu 67,04%. Hal tersebut dapat dilihat dari rasio kemandirian sebelum perubahan basis akuntansi rata-rata 15,39% dan meningkat menjadi 20,28% setelah perubahan basis akuntansi pemerintahan dan rasio derajat desentralisasi sebelum perubahan basis akuntansi rata-rata sebesar 14,23% dan meningkat menjadi 12,79% setelah perubahan basis akuntansi pemerintahan
Downloads
References
Bastian Indra dan Gatot S, 2003, Sistem Akuntansi Sektor Publik- Konsep untukPemerintah Daerah, Salemba Empat, Jakarta.
Bastian Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik, Suatu Pengantar, Erlangga.
Dwijayanti, Retno.,Rusherlistyanti,. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pemerintah Propinsi Seindonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 12. Nomor 01. Maret 2013.
Halim Abdul , 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Halim, Abdul dan Kusufi, M.S. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. SalembaEmpat. Jakarta.
Harahap Sofyan Sahri, 2006. Analitis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Kurniati, Siti., Achmad, Tarmizi, Drs. H. MBA, Ph.D, Akt. (2009) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota Se-JawaTengah Sebelum Dan Sesudah Krisis Ekonomi 2008.
Kurrohman, T. (2013). Evaluasi Penganggaran Berbasis Kinerja Melalui Kinerja Keuangan Yang Berbasis Value For Money Di Kabupaten/Kota Di Jawa Timur. Jurnal Dinamika Akuntansi, 5(1), 1-11.
Rahmayati, Anim. (2016) Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2011-2013. Jurnal EKA CIDA Vol. 1 No. 1 Maret 2016.
Ronald, A., & Sarmiyatiningsih, D. (2010). Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Kulon Progo. EFEKTIF –Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 1(1), 31-42.
Setiaji, W., & Adi, P.H. (2007). Peta Kemampuan Keuangan Daerah Sesudah Otonomi Daerah: Apakah Mengalami Pergeseran? (Studi pada Kabupaten dan Kota Se-Jawa-Bali). Simposium Nasional Akuntansi X, 1-2
Jurnal Ekonomi dan Teknik Informatika